Penghijauan
Jadikan Teman | Kirim Pesan
Achmad Siddik
Perawat Komunitas Pohon Inspirasi yang cinta pada Yang Mencipta Pohon. Ingin menghembus sejuknya inspirasi, merentang teduhnya persahabatan, menghunjam kokohnya akar kedamaian dan menghias lebatnya buah kebaikan di bumi. Juga menulis buku KETIKA POHON BERSUJUD. Follow @achmadsiddikMenanam Pohon, Membangun Taman di Surga
OPINI | 20 February 2012 | 09:43 81 6 3 dari 3 Kompasianer menilai inspiratif
Seorang pengembara telah berjalan
berbulan-bulan untuk mencari inspirasi hidup. Dia sudah mengunjungi
banyak tempat di bumi ini. Bila ada pemandangan alam yang menarik atau
kegiatan manusia yang dia anggap bermanfaat, dia sempatkan berhenti dan
menggali informasi.
Suatu ketika, sang pengembara datang
pada tujuh orang yang sedang membangun menanam bibit pohon. Sang
pengembara kemudian bertanya pada orang pertama,
“Apa yang Bapak kerjakan ?”
Jawab penanam pertama dengan muka datar, “lihat saja sendiri, saya sedang apa.”
Jawab penanam pertama dengan muka datar, “lihat saja sendiri, saya sedang apa.”
Kemudian sang pengembara beralih pada penanam kedua dan melontarkan pertanyaan yang sama.
“Saya sedang membuat lubang tanam,” jawab penanam kedua tanpa senyum sedikitpun
“Saya sedang membuat lubang tanam,” jawab penanam kedua tanpa senyum sedikitpun
Pada penanam ketiga, sang pengembara juga mengungkapkan pertanyaaan serupa. Lalu dengan senyum tipis penanam ketiga menjawab,
“Saya menanam bibit pohon”
“Saya menanam bibit pohon”
Ketika sang pengembara beralih ke penanam ke emapat, dia mendapat jawaban dengan senyum lebar,
“Saya sedang membangun taman”
“Saya sedang membangun taman”
Penanam kelima menyambut pertanyaan
dengan senyum yang begitu manis dan kemudian menjawab, “ Saya sedang
membangun sebuah kehidupan baru”
Penanam keenam menyambut kehadiran pengembara dengan ramah, senyum dan kemudian memberikan jawaban,
“Saya sedang membangun taman saya di Surga”
“Saya sedang membangun taman saya di Surga”
Akhirnya sang pengembara tiba pada
penanam ketujuh yang sibuk bekerja. Saat pertanyaan yang sama terlontar,
senyum lebar dan wajah berseri penuh kegembiraan dari penanam ke tujuh
mengiringi jawaban yang terucap, “Saya sedang membangun sebuah kehidupan
baru dan taman saya di Surga”
Sang pengembara telah mendapatkan inspirasi hidup yang sangat berharga dari tujuh penanam bibit pohon itu.
***
Kisah penanam bibit pohon adalah adalah
gambaran seseorang yang hidup dengan visinya masing-masing. Visi hidup
akan berpengaruh pada sikap dan cara kita menjalani hidup. Semakin jauh
dan luas visi hidup seseorang, semakin ia akan hidup dengan semangat
yang besar dan harapan yang tinggi. Sebaliknya, visi hidup yang pendek
dan sempitl akan membuat dia bersikap sesempit dan sependek visi hidup
kita.
Saya ingin menjadikan kisah di atas
dalam konteks program penanaman pohon yang sangat gencar di negeri kita.
Menanam pohon yang dilandasi dengan filosofi yang dalam visi yang jauh
akan berbeda hasilnya dengan sekedar menanam untuk tujuan jangka pendek.
Orang yang menanam pohon dengan harapan terbangunnya kehidupan baru
yang lebih baik tentu akan memilih bibit terbaik, memilih lokasi tanam
paling sesuai, menanam dengan cinta dan harap serta merawatnya dengan
penuh keceriaan. Semangat memelihara bibit pohon yang dirawat semakin
kuat karena dorongan misi suci untuk mendapat ganjaran terbesar dari
Tuhan berupa taman di surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar